Kurang maksimalnya proses supervisi akademik akibat perubahan seharusnya dilaksanakan secara langsung (offline) kemudian dilakukan secara online selama masa pandemi Covid-19, yang menyebabkan fungsi dan tujuan supervisi akademik tidak terlaksana dengan baik. Hal ini tergambarkan melalui observasi awal di SMA Negeri Kota Bukittinggi tanggal 15 sampai 18 September 2021. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dalam bentuk analisis faktor tentang faktor penunjang keterlaksanaan supervisi akademik oleh Kepala Sekolah di SMA Negeri Kota Bukittinggi pada masa pandemik Covid-19. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dan populasi jumlah sampel dalam populasi yaitu Kepala Sekolah dan Guru dengan jumlah reponden 25 Orang tiap sekolah, dengan jumlah total 125 Orang. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan angket/kuisioner.Hasil penelitian ini (a) Hasil uji valididas terdapat 24 yang valid dan 7 variabel = tidak valid dan reabilitas dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,848 pada faktor keterlaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah dan guru di SMA Negeri Kota Bukittinggi. (b) Hasil analisis faktor keterlaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SMA Negeri Kota Bukittinggi terdapat 4 faktor yang terbentuk, dimana hanya 2 faktor yang menunjang keterlaksanaan supervisi akademik melalui pertemuan individu (lama kerja, status pekerjaan, golongan, sertifikasi, memberikan pujian, honorium) dan obersavsi kelas dan loka karya kelompok(optimis, asertif, tekun, jangkaun internet) (c) Hasil analisis faktor keterlaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap guru di SMA Negeri Kota Bukittinggi pada masa pandemi terdapat perbedaan faktor yang terbentuk, dimana SMAN 1 (2 faktor); 2 (tidak ada factor); 3(1 faktor); 4 (1 faktor) dan 5 (2 faktor) .