Evaluasi Penerapan Model Supervisi Akademik Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Lima Puluh Kota

Artikel
Evaluasi Penerapan Model Supervisi Akademik Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Lima Puluh Kota
PengarangHarlisnawati, Liza Efriyanti, Supriadi, M. Arif
Tanggal terbit2023-01-18
JurnalJurnal Pendidikan dan Konseling
Jilid5
Terbitan1
Halaman4372-4380
Deskripsi

Dalam pembentukan manusia yang cerdas dan berakhlakul karimah maka harus ditingkatkan kinerja dari guru PAI sebagai pemberi teladan pada siswa, dan perlunya dilakukan pelatihan oleh pengawas PAIS. Oleh karena itu sebagai supervisor, pengawas perlu untuk melakukan supervisi secara berkala dengan perencanaan yang matang, pelaksanaan supervisi akademik di kelas, dan melakukan evaluasi terhadap hasil supervisi. Namun kenyataan dilapangan ditemukan pengawas PAI datang ke sekolah hanya melihat administrasi saja, pengawas PAI yang melakukan supervisi tidak menyampaikan hasil supervisi kepada guru PAI yang di supervisi, – Pengawas PAI yang melakukan supervisi tidak menganalisis dan tidak melakukan tindak lanjut atas kelebihan dan kelemahan guru PAI yang mengakibatkan rendahnya motivasi guru PAI untuk disupervisi. Metodologi dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif. Adapun Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mendeskripsikan serta mengevaluasi supervisi akademik dalam rangka peningkatan kinerj guru PAI. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif. Model evaluasi yang digunakan yaitu model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, dan Product). Teknik pengumpulan data melalui angket atau lembar penilaian yang diberikan kepada informan yaitu guru PAI dan pengawas PAI. Analisis data menggunakan rumus yang sesuai dengan pendekatan penelitian yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Hasil evaluasi kinerja pengawas PAI yang dinilai oleh guru PAI termasuk dalam kriteria tidak baik di peroleh dari data responden pada variabel Context 5,33 %, Input 31,76 %, Process 4,96 %, Product 10,18 %. Rata-rata persentase CIPP  yang didapatkan adalah 13,06 % dengan kriteria baik. Analisis dari hasil evaluasi kinerja pengawas PAI yang dinilai sendiri oleh pengawas, termasuk dalam kriteria kurang baik di peroleh dari data responden pada variabel Context 33,13 %, Input 13,94 %, Process 30,71 %, Product 10,91 %. Rata-rata persentase CIPP yang didapatkan adalah 22,04 % dengan kriteria kurang baik. Jumlah pengawas PAI yang tidak sebanding dengan guru PAI mengakibatkan supervisi yang dilakukan tidak berjalan baik, pengawas PAI juga perlu melakukan perencanaan supervisi akademik dengan matang, melaksanakan supervisi secara berkala agar tujuan dari supervisi dapat tercapai dalam meningkatkan kompetensi serta kinerja guru PAI. Dari hasil angket dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi penerapan supervisi akademik dalam meningkatkan kinerja guru PAI perlu untuk dilanjutkan dan dilakukan revisi.

Leave a Reply