Tata Kelola Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Lima Puluh Kota

Artikel
Tata Kelola Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Lima Puluh Kota
PengarangSuardi , Junaidi , Yelfi Dewi , M. Arif
Tanggal terbit2023/3/3
JurnalJournal on Education
Jilid5
Terbitan3
Halaman6277-6268
Deskripsi

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menggambarkan secara jelas terkait bagaimana tata kelola yang
dilakukan oleh madrasah berakreditasi A, B, dan C di Kabupaten Lima Puluh Kota. Jenis penelitian ini
kualitatif dengan analisis deskripitif. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah yang berakreditasi A,
Madrasah akreditasi B, Madrassah akreditasi C. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan riset lapangan,
wawancara, dan dokumentasi. Prosedur analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh informasi bahwa madrasah berakreditasi
A melakukan tata kelola dengan baik mulai dari perencanaan dengan mengadakan rapat akhir semester untuk
persiapan semester berikutnya, mengembangkan kurikulum muatan lokal, melakukan pengelolaan kesiswaan
berupa PPDB, kegiatan ekstrakurikuler, penetapan tata tertib siswa, penetapan kelulusan, dari segi pendidik
dan tenaga kependidikan sudah ada yang lulusan S2. Pembiayaan pendidikannya berasal dari beberapa sumber
seperti dari BOS, infaq, komite dan dana tersebut dialokasikan sebaik mungkin untuk kepentingan madrasah.
Madrasan juga menjalin hubungan dengan masyarakat dengan membuat MoU bersama polsek, wali nagari,
camat, puskesmas, dan lembaga kursus. Madrasah yang berakreditasi B sudah melaksanakan tata kelola dengan
baik seperti pengembangan kurikulum muatan lokal, kegiataan kesiswaan seperti PPDB, kegiatan
ekstrakurikuler, membuat tata tertib siswa, dana madrasah diperoleh dari BOS, dan juga menjalin hubungan
dengan masyarakat seperti dengan polsek dan puskesmas. Semua kegiatan ini direncanakan dengan baik akan
tetapi masih ada beberapa yang tidak terlaksana. Madrasah berakreditasi C yang semuanya adalah Madrasah
Tsanawiyah Swasta yang peserta didiknya tidak terlalu banyak, sudah dilakukan perencanaan oleh madrasah
seperti pengembangan kurikulum, pelaksanaan penerimaan siswa, dana berasalh dari yayasan atau alumni, dan
tidak memungut dana dari siswa.

Leave a Reply