Kejadian reaksi transfusi menimbulkan berbagai gejala dan tanda-tandanya. Mulai
dari reaksi transfusi ringan, sedang dan berat. Untuk memonitoring kejadian, reaksi transfusi
wajib dilaporkan sebagai database dalam sistem hemovigilance. Tujuan penelitian adalah
mengidentifikasi kejadian reaksi transfusi di RSUD dr.Chasbullah Abdul Majid kota Bekasi
pada tahun 2019-2021. Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan retrospektif.
Sampel penelitian ini seluruh data pasien yang mengalami reaksi transfusi yaitu 43 pasien.
Penelitian dilaksanakan tanggal 01 – 20 April 2022. Hasil penelitian: Pada tahun 2019
kejadian reaksi transfusi (0,32%), tahun 2020 (0,18%) dan tahun 2021 (0,08%). Pasien
dengan gejala gatal 20 orang (47%), dengan gejala cemas, demam dan mengigil 8 orang
(19%), pasien dengan gejala nyeri dada dan sesak 4 orang (9%), pasien dengan gejala demam
dan gatal 8 orang (19%) dan pasien dengan gelaja sesak ringan dan gatal 3 orang (6%).
Pasien yang mengalami gejala reaksi transfusi kategori ringan yaitu sebanyak 20
orang(47%), pasien dengan kategori reaksi sedang yaitu sebanyak 19 orang (44%), dan
pasien dengan kategori reaksi berat sebanyak 4 orang (9%). Jumlah kejadian reaksi transfusi
dalam periode 2019-2021 terus mengalami penurunan. Gejala yang ditimbulkan reaksi
transfusi yang paling banyak ditemukan yaitu gatal sebanyak 20 pasien (47%). Kategori
reaksi transfusi yang paling banyak ditemukan yaitu kategori ringan sebanyak 20 pasien
(47%).