Bukittinggi — Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi uinbukittinggi.ac.id kembali mempertegas kiprah akademiknya di kancah internasional melalui penyelenggaraan The 2nd International Conference on Sharia and Islamic Studies (ICSIS 2025). Tahun ini, konferensi mengangkat tema “Green Fiqh, Green ASEAN: Formulating Environmental Ethics within the Framework of Sharia” yang berfokus pada peran nilai-nilai Islam dalam membangun etika lingkungan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.
Konferensi ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa, 14 Oktober 2025, pukul 08.00 hingga 12.30 WIB, dan diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan akademisi, peneliti, mahasiswa, serta pemerhati isu lingkungan dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand. Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Nunu Burhanuddin, Lc., M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana UIN Bukittinggi, menyampaikan bahwa tema ICSIS tahun ini lahir dari kesadaran mendalam terhadap krisis lingkungan global yang kian kompleks. “Masalah lingkungan bukan hanya soal teknis dan ilmiah, tetapi juga persoalan moral dan spiritual. Islam mengajarkan manusia sebagai khalifah fil ardh—penjaga bumi—dan nilai ini harus diterjemahkan dalam kebijakan serta perilaku sosial umat,” ujarnya. Beliau menegaskan bahwa UIN Bukittinggi berkomitmen menjadi pusat keilmuan Islam yang responsif terhadap tantangan global, termasuk perubahan iklim dan degradasi lingkungan.
Dari Brunei Darussalam, Assoc. Prof. Dr. Harapandi Dahri, M.A. dari KUPU Brunei menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara ASEAN dalam membangun paradigma etika lingkungan berbasis nilai-nilai Islam. “Negara-negara ASEAN memiliki akar budaya dan keagamaan yang kuat. Dengan menjadikan nilai-nilai Islam sebagai dasar, kita dapat merumuskan etika lingkungan yang ilmiah sekaligus spiritual dan kontekstual dengan tradisi lokal,” tuturnya. Sementara itu, Prof. Dr. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag. dari UIN Satu Tulungagung, Indonesia, menyoroti perlunya pembaruan dalam kajian fikih yang mengakomodasi persoalan ekologi. “Kita perlu mengembangkan Fiqh Hijau, yaitu fikih yang berorientasi pada keberlanjutan dan kelestarian alam. Prinsip la dharar wa la dhirār (tidak menimbulkan bahaya bagi diri dan orang lain) harus diterapkan dalam konteks perlindungan lingkungan,” jelasnya.
Dari Malaysia, Dr. Muhamad Subari bin Ramli dari Universiti Islam Selangor (UIS) menambahkan bahwa kesadaran lingkungan harus menjadi tanggung jawab spiritual seluruh umat. “Masalah lingkungan mencerminkan cara manusia memperlakukan ciptaan Allah. Kesadaran spiritual harus menjadi dasar setiap kebijakan dan tindakan terhadap alam,” ujarnya. Sementara Assoc. Prof. Dr. Ahamakosee Kasor dari Fatoni University, Thailand, menekankan peran penting lembaga pendidikan Islam dalam menanamkan tanggung jawab sosial global kepada mahasiswa. “Kampus Islam harus menjadi laboratorium etika global. Mahasiswa perlu diajarkan bahwa mencintai alam adalah bagian dari ibadah dan tanggung jawab sosial yang sejalan dengan maqāṣid al-syarī‘ah,” katanya.
Menutup sesi konferensi, Assoc. Prof. Dr. Edi Rosman, S.Ag., M.Hum., selaku Wakil Rektor 3 dan Dosen Pascasarjana UIN Bukittinggi, menegaskan bahwa ICSIS bukan sekadar forum ilmiah, tetapi juga bentuk kontribusi nyata terhadap pengembangan kajian Islam yang relevan dengan isu global. “ICSIS bukan hanya forum akademik, tetapi wadah untuk melahirkan gagasan inovatif yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan lingkungan. Melalui kegiatan ini, UIN Bukittinggi terus memperkuat peran akademiknya dalam mendorong riset dan kolaborasi internasional di bidang ekoteologi dan fikih lingkungan,” ungkapnya.
Konferensi diakhiri dengan ajakan bersama untuk melanjutkan riset lintas negara dalam bidang eco-theology dan green fiqh. Melalui ICSIS 2025, UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menegaskan perannya sebagai lembaga akademik Islam yang adaptif terhadap isu-isu global dan berkomitmen membangun masa depan yang hijau, adil, serta berkeadaban.
Find Us :
Pascasarjana UIN Bukittinggi
🌐 Website: https://pasca.uinbukittinggi.ac.id
📧 Email: pasca@uinbukittinggi.ac.id
📱 Instagram: @pascasarjanauinsmdbukittinggi



