Bukittinggi — Pascasarjana UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi kembali menyelenggarakan kegiatan Studium General yang inspiratif pada [tanggal acara], dengan menghadirkan narasumber nasional terkemuka, Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya, MA., seorang pakar tafsir dan kebahasaan Islam yang dikenal luas di dunia akademik.
Dengan mengusung tema “Kaidah-kaidah Kebahasaan dalam Tafsir Bahasa”, kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Pascasarjana, dosen, mahasiswa magister dan doktoral, serta para akademisi dari berbagai institusi. Acara berlangsung di Aula Pascasarjana dengan suasana ilmiah yang penuh antusiasme.
Dalam paparannya, Prof. Ahmad Thib Raya menekankan pentingnya pemahaman terhadap kaidah-kaidah kebahasaan dalam proses penafsiran Al-Qur’an. Menurut beliau, tanpa penguasaan yang mendalam terhadap aspek linguistik Arab, seorang mufassir akan sangat mungkin tergelincir dalam memahami makna ayat-ayat suci.
“Bahasa Arab Al-Qur’an memiliki keunikan tersendiri. Pemahaman terhadap nahwu, sharaf, balaghah, dan semantik sangat menentukan akurasi penafsiran. Tafsir bukan sekadar terjemahan, tetapi proses ilmiah yang harus tunduk pada kaidah-kaidah kebahasaan,” ujar Prof. Thib Raya.
Acara ini sekaligus menjadi media refleksi bagi mahasiswa pascasarjana dalam memperkuat fondasi keilmuan mereka, terutama bagi yang menekuni bidang Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, serta Bahasa Arab.
Direktur Pascasarjana dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini terus dilaksanakan secara berkala sebagai bagian dari penguatan akademik dan wawasan keilmuan mahasiswa.
Studium General ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang memperkaya wawasan peserta, serta penyerahan plakat dan cendera mata sebagai bentuk apresiasi kepada narasumber.
